Wali Kota Usulkan Pembangunan Rel Kereta Api Melayang di Makassar

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto. Rabu (28/2/2024).

Makassar, mtrinews.id – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada Presiden RI Joko Widodo agar kereta api trans Sulawesi di Kota Makassar akan dibangun secara elevated (melayang). Hal itu dibahas saat mendampingi Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mewakili pemerintah provinsi bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).

Danny Pomanto, sapaan akrabnya, mengatakan usulan tersebut langsung dimasukkan dalam catatan Presiden RI, Joko Widodo.

Bacaan Lainnya

“Khusus untuk Makassar kami bermohon pada beliau untuk elevated. Beliau (Jokowi, sapaan akrab Presiden RI) langsung catat semua,” ujar Danny Pomanto, Rabu (28/2/2024).

Alasan meminta kereta api dibangun secara elevated, kata Danny, karena pembangunan secara et grade (di tanah) dapat mengakibatkan banjir di Kota Makassar.

“Kami keberatan, di bawah tanah maka dia membuat bendungan yang cenderung akan membuat Makassar banjir dan menggenangi gudang logistik kita,” ucap Danny.

Hal itu terbukti dengan banjir yang terjadi di Kabupaten Maros dan Pangkep akibat pembangunan kereta api trans Sulawesi.
Meski begitu, kata Danny, Pemerintah Kabupaten Maros dan Pangkep telah menemukan solusi penanganan banjir akibat pembangunan kereta api trans Sulawesi.

“Terbukti di Maros, ada kan Bupati Maros. Pangkep juga cerita. Sepanjang itu banjir juga. Tapi sudah ada solusi untuk Pangkep dan Maros,” tutur Danny.

Diketahui, Pemerintah Kota Makassar bersikukuh membangun rel kereta api secara elevated sementara dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan menginginkan dibangun at grade (di darat).

Proyek pembangunan kereta Makassar-Parepare dibangun mulai tahun 2015, menggunakan sejumlah instrumen pembiayaan yakni APBN, APBD, pendanaan kreatif non APBN (KPBU, LMAN, SBSN). Kereta Api Makassar – Parepare mengimplementasikan Undang – Undang Perkeretaapian karena memiliki operator prasarana, operator sarana, dan melibatkan badan usaha.

Proyek Kereta Api ini melayani konektivitas pada lima wilayah Kabupaten dan Kota Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.

Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur kereta api Makassar – Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.

Pada tanggal 29 Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas Kereta Api Pare-Pare – Makassar tahap I Barru – Pangkep sepanjang 66 Km yang melewati 7 (tujuh) stasiun.

Dan pada tanggal 2 Desember 2022 diadakan soft launching Kereta Api Makassar – Pare-pare Tahap I Jalur Pangkep – Maros sepanjang 14 Km melewati 3 stasiun.

Adapun stasiun yang dilalui yakni Garongkong – Stasiun Barru – Stasiun Tanete Rilau – Stasiun Mandalle – Stasiun Ma’rang – Stasiun Labakkang – Stasiun Pangkajene – Stasiun Rammang- Rammang – Stasiun Maros. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *