Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin Minta Bantuan Danny Pomanto Kurangi Emisi Karbon di Sulsel

Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin meminta Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' mendorong Sulsel menuju provinsi rendah emisi karbon. saat menghadiri rakorsus di Hotel Four Points Makassar, Senin (26/2/2024).

Makassar, mtrinews.id – Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar Baharuddin mengapresiasi rapat koordinasi khusus (rakorsus) Pemkot Makassar yang membahas Makassar low carbon city (kota rendah emisi karbon). Bahtiar pun meminta Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ mendorong Sulsel menuju provinsi rendah emisi karbon.

“Jadi saya juga minta bantuan beliau (Danny) membantu mendesain ekosistem Sulsel khususnya low carbon ini. Mungkin Pak Wali tolong dibantu Pemprov, idenya luar biasa. Kita tidak ragu-ragu, kalau ada program kabupaten/kota yang bagus kita duplikasi, angkat jadi kebijakan provinsi,” kata Bahtiar saat menghadiri rakorsus di Hotel Four Points Makassar, Senin (26/2/2024).

Bacaan Lainnya

Bahtiar melanjutkan konsep low carbon city yang didiskusikan oleh Pemkot Makassar ini selaras dengan rancangan pembangunan daerah oleh Pemprov Sulsel. Utamanya pengembangan ekonomi biru yang ramah lingkungan.

“Ini sejalan dengan rancang bangun perencanaan kita untuk pembangunan jangka panjang Sulsel 20 tahun ke depan. Kita hendak membangun Sulsel yang mandiri, berdaulat, dan maju. Tapi dalam ekosistem ekonomi biru. Ekonomi biru itu yang memang ramah lingkungan, alam yang harus diutamakan,” ucapnya.

Menurut Bahtiar, tema yang diusung Pemkot Makassar sejalan dengan konsep yang digaungkan sejumlah negara di dunia. Dia berharap pertemuan itu bisa membawa kebaikan bagi Provinsi Sulsel, khususnya Kota Makassar.

“Saya selaku Pj Gubernur mengapresiasi gagasan dari wali kota Makassar yang hari ini semacam melakukan rembuk kota dengan tema low carbon city. Rembuk kota ini uniknya dihadiri oleh para narasumber skala nasional dan internasional. Ini luar biasa,” papar Bahtiar.

Bahtiar mengatakan rakorsus ini merupakan rembuk pemerintahan terbesar dalam sejarah Indonesia. Isu tersebut sesuai dengan kondisi perubahan iklim yang memang menjadi perhatian dunia.

“Baru saya lihat rembuk kota yang melibatkan banyak aktor dan jumlahnya besar dan waktunya sangat panjang. Bukan hanya sekadar jumlah rembuknya besar. Tapi substansinya tentang low carbon. Low carbon adalah isu dunia hari ini,” ungkapnya.

Dia berharap pembahasan low carbon yang digagas oleh Pemkot Makassar juga ikut dibincangkan oleh pemda lainnya di Sulsel. Menurut Bahtiar, apa yang dilakukan oleh Pemkot Makassar ini menjadi contoh yang baik bagi daerah lainnya.

“Saya pikir tema ini harus saya dorong daerah lain juga bicarakan. Supaya kita mendapatkan lingkungan hidup seluruh Sulsel yang low carbon,” lanjut Bahtiar.

Sebelumnya diberitakan, Danny Pomanto berkomitmen mewujudkan Kota Makassar nol emisi karbon. Salah satu langkahnya dengan menerapkan energi bersih dengan menghadirkan solar cell atau panel di sejumlah sekolah hingga kantor pemerintahan.

“Semua sekolah, karena sekolah itu kan rata-rata berfungsi siang. Sebenarnya dia sudah low carbon. Tapi dia bergantung sama listrik, sehingga akhirnya kita sensivitas terhadap listrik menjadi tinggi. Maka tahun ini pula, saya akan men-solar cell-kan semua sekolah-sekolah, puskesmas, kantor-kantor kita,” tutur Danny.

Danny menambahkan, transportasi publik yang ramah lingkungan pun turut menjadi faktor pembangun agar Makassar mencapai target emisi nol korban. Upaya ini lanjut Danny, sebenarnya telah dilakukan oleh Kota Makassar.

“Nah, ini kan baru sosialisasi (soal Makassar menuju nol emisi karbon). Tapi kita bisa lihat, mobil dinas kita sudah listrik. Mobil bus kita listrik. Do’torotta sudah kita listrik. Co’mo akan kita produksi 15 unit tahun ini. Itu yang sudah nyata,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *