Makassar, mtrinews.id – Mamminasata menjadi lima daerah. Kabupaten Pangkep menjadi pendatang baru.
Kepala Bappeda Kota Makassar Zulkifli Nanda menegaskan pengembangan Mamminasata sebenarnya sudah dibahas lebih dahulu bersama Pemprov Sulsel. Sebab, pembangunan Makassar akan disinkronkan dengan rencana pengembangan Mamminasata.
Tujuannya, agar koneksi dan integrasi transportasi di di kawasan terwujud dengan baik. ”Kami sudah rapat dengan Pj Gubernur mengenai pembangunan Makassar, yang dikaitkan dengan Mamminasata. Ini mengenai transportasi maupun jalanannya yang ada di empat kabupaten/kota ini, termasuk Pangkep yang baru masuk,” ujarnya kepada mtrinews.id , Rabu, 28 Februari 2024.
Berkaitan dengan akses transportasi jalan, Zulkifli berharap ke depan kendaraan tidak lagi menyesaki jalan utama, seperti Perintis Kemerdekaan, Urip Sumoharjo, maupun Sultan Alauddin dan AP Pettarani. Sebab, kondisi jalan tersebut sudah crowded.
Itu sebabnya, Pemkot Makassar bakal membangun akses jalan di jalur lain, yang nantinya bisa terkoneksi dengan jalan lingkar akses Mamminasata. Sehingga, kemacetan bisa terurai dan lalu lintas barang dan jasa tetap lancar.
”Kalau kita melihat jalan utama di Maros sudah tidak kondusif, banyak kendaraan. Maka direncanakan membangun jalan lingkar yang menghubungkan Mamminasata, ditambah Pangkep,” lanjutnya.
”Kebetulan Pak Presiden menyetujui pembangunan stadion di Sudiang, tentu yang dipikirkan adalah perencanaan jalanannya. Nanti Pemkot membangun jalan akses stadion yang terhubung dengan jalan lingkar Mamminasata. Dengan harapan, penonton yang ke stadion tidak lewat Perintis, tetapi sudah pecah lewat belakang,” tuturnya.
Untuk mewujudkan rencana ini, Wali Kota Makassar sudah mengestimasi perkiraan anggaran yang dibutuhkan. Hanya saja, estimasi itu berpotensi berubah sesuai dengan perhitungan matang nantinya.
”Rencana Pak Wali, untuk jalan stadion yang tembus jalan lingkar pakai APBD. Sudah ada perencanaan Rp200 miliar, tetapi akan dilihat dan dihitung kembali seperti apa nantinya,” jelasnya.
Sementara untuk pembangunan yang lainnya, masih bergantung dengan APBN. Sebab, pemkot belum mampu memaksimalkan APBD untuk membiayai megaproyek yang memang butuh anggaran besar.
”Begitu juga sistem transportasi kereta api, tol laut, termasuk kelanjutan Tol Pettarani. Ini semua yang dibahas perencanaannya. Tetapi untuk yang besar-besar, sepertinya masih butuh sokongan APBN,” kata dia.