Kecamatan Rappocini Jadi Percontohan Kota Inklusif‎

Kecamatan Rappocini Jadi Percontohan Kota Inklusif‎

Makassar,Mtrinews.id – Kepala Kecamatan Rappocini, M Aminuddin, menerima kunjungan dari Enumerator Yayasan Kota Kita Surakarta bersama perwakilan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) di Kantor Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mendorong pembangunan kota yang lebih inklusif, khususnya bagi kelompok penyandang disabilitas di Makassar.‎

‎Dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaboratif, Camat Rappocini menyambut rombongan dengan antusias. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari rangkaian program kolaborasi antara UNESCO, Yayasan Kota Kita, dan pemerintah daerah untuk menyusun Profil Kota Inklusif-Disabilitas yang akan menjadi dokumen studi kasus berharga bagi Kota Makassar.

Bacaan Lainnya

‎‎Camat Rappocini, M. Aminuddin, mengungkapkan dukungannya terhadap program ini.
Menurutnya, pelibatan komunitas disabilitas dan generasi muda dalam proses pengumpulan data hingga penguatan kapasitas adalah langkah konkret yang menunjukkan komitmen bersama dalam menciptakan ruang yang adil dan merata bagi seluruh warga kota.‎

‎”Kami menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk mendorong kebijakan yang lebih adil dan berpihak bagi penyandang disabilitas. Kecamatan Rappocini siap menjadi bagian dari proses menuju Kota Makassar yang lebih inklusif,” ujar M Aminuddin dalam sambutannya.

‎‎Selain melakukan audiensi, pihak Yayasan Kota Kita dan UNESCO juga berdiskusi mengenai metode pemetaan partisipatif yang akan digunakan dalam penyusunan profil inklusif tersebut. Pendekatan ini memungkinkan masyarakat, khususnya kelompok disabilitas, untuk turut menyampaikan aspirasi, kebutuhan, serta hambatan yang mereka hadapi dalam mengakses layanan publik dan ruang kota.‎

‎Dokumen Profil Kota Makassar Inklusif-Disabilitas yang tengah disusun ini diharapkan tidak hanya menjadi laporan statis, tetapi juga menjadi panduan dinamis yang dapat digunakan oleh Pemerintah Kota Makassar dalam merancang kebijakan dan strategi pembangunan kota yang lebih ramah disabilitas. Hal ini juga sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), terutama poin ke-11 tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta penguatan hak asasi manusia.‎

‎Sebagai salah satu kecamatan padat penduduk dengan keberagaman sosial yang tinggi, Kecamatan Rappocini dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi percontohan dalam mewujudkan tata kelola kota yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.‎

‎Melalui kolaborasi ini, diharapkan Kota Makassar dapat terus mengukuhkan komitmennya sebagai kota yang ramah, inklusif, dan setara, serta mampu menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan sosial.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *