Makassar, mtrinews.id – Gerakan ini akan berlangsung selama dua hari di 68 titik di 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan (Sulsel), termasuk Kota Makassar, di Gedung PKK Provinsi Sulsel, jalan Masjid Raya.
Meski terjadi kenaikan harga pangan di Kota Makassar, menurut Danny Pomanto, situasinya masih relatif stabil.
“Makassar masih dalam kategori wajar meskipun terjadi kenaikan. Kita membutuhkan gerakan pangan ini untuk menekan inflasi, terutama menjelang Bulan Suci Ramadan dan Nyepi,” ujarnya.
Danny optimis bahwa gerakan pangan ini akan mampu mengendalikan angka inflasi di Kota Makassar, meskipun data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi Makassar pada Februari 2024 YoY sebesar 2,69%, naik dari bulan sebelumnya yang berada di 2,11%.
Meski demikian, inflasi Makassar masih di bawah angka inflasi Pemprov Sulsel 2,93% dan nasional 2,75%.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, menyatakan bahwa program gerakan pangan murah yang dilakukan secara serentak oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menjadi contoh bagi seluruh daerah di Indonesia. “Ini merupakan tim inflasi di Sulsel yang luar biasa.
Setiap saat turun ke lapangan. Kerja keras Bapak Gubernur yang luar biasa dengan turun ke lapangan hampir setiap hari,” katanya.
Gerakan pangan murah ini akan menjadi model bagi daerah lain di Sulsel dan akan diterapkan secara nasional.