Danny Pomanto : Nasib Kereta Api Makassar Diserahkan ke Presiden Baru

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersikeras menolak dengan alasan akan menyebabkan banjir, khususnya di kawasan rel kereta api. Sabtu (2/3/204).

Makassar, mtrinews.id – Hingga saat ini, nasib pembangunan rel kereta api untuk rute Makassar belum terealisasi. Hal itu disebabkan adanya perbedaan perencanaan pembangunan rel kereta api antara Pemkot Makassar dengan Balai Kereta Api Sulsel.

Sebelumnya, pihak Balai Kereta Api ingin membangun rel kereta api di Makassar secara at grade (di atas tanah) seperti yang dilakukan di Kabupaten Pangkep dan Barru.

Bacaan Lainnya

Namun, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto bersikeras menolak dengan alasan akan menyebabkan banjir, khususnya di kawasan rel kereta api.

Orang nomor satu Makassar itu baru akan memberi lampu hijau jika pembangunan rel kereta api dilakukan secara elevated alias melayang.

“Saya cerita semua. Kenapa saya menentang at grade di Kota Makassar. Sebelumnya memang dirancang elevated karena risiko banjir Makassar bisa meningkat. Jika dirancang secara at grade, akan berbahaya bagi kawasan sekitarnya,” jelas Danny ketika hadir di launching program Jappa Rong, Sabtu (2/3/204).

Danny mengatakan persoalan tersebut sudah disampaikan langsung ke Presiden RI saat bertemu pada Selasa, 27 Februari 2024 lalu. Apalagi, jalur kereta api direncanakan melewati kawasan pergudangan.

“Daerah pergudangan yang menyimpan logistik, beras, produk ekspor. Bagaimana kalau banjir di sana,” ungkap Danny.

Dia melanjutkan, dengan referensi di Kabupaten Maros dan Barru, dengan ketinggian tempat rel 7 hingga 12 meter, hal itu bisa memicu terjadinya banjir.

“Jadi saya sampaikan kepada Bapak Presiden, kebetulan juga ada Bupati Pangkep dan Maros. Yang tidak banjir jadi banjir. Nah, bagaimana Makassar,” katanya. Selanjutnya, tambah Wali Kota Makassar dua periode itu mengatakan, presiden bertanya soal panjang rel kereta api yang akan dibangun di Makassar.

“Langsung Bapak (Presiden) bilang berapa panjang? Saya jawab sekitar 10 kilometer. Pak Presiden bilang, oke saya langsung catat untuk diprioritaskan dan dititipkan pada pemerintah selanjutnya untuk elevated. Di akhir masa jabatan beliau, akan menyampaikan menjadi agenda titipan prioritas untuk presiden selanjutnya,” imbuh Danny.

“Terus saya bilang, kalau elevated Pak, saya akan siapkan rencana juga untuk feedernya. Pakai metro kapsul seperti yang kemarin dipresentasikan di kegiatan Rakorsus Low Carbon City,” tambah Danny.

Ia mengaku sangat bersyukur karena saat bertemu dengan presiden. Ada kekompakan yang luar biasa antara pemerintah provinsi serta kabupaten/kota bersama Forkopimda. Danny juga membeberkan soal rencana presiden ingin akan menjadikan eks Pelabuhan Soekarno Hatta menjadi city centre.

“Beliau bilang, itu pun kalau wali kota setuju. Dia sentil saya kan. Akhirnya kami sampaikan gambarnya,” lanjut Danny. Dia juga menyampaikan ke presiden terkait aspirasi dari masyarakat Makassar untuk memperkuat peran ibu kota Sulsel itu, agar dihadirkan convention center berskala internasional di kawasan pelabuhan lama dengan kapasitas di atas 10 ribu orang.

Convention Center itu nantinya bisa digunakan untuk konser hingga pertemuan-pertemuan berskala internasional. Begitu pula dengan rencana pembangunan stadion.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *